Tuesday, September 17, 2019

Membimbing Mendidik Anak Pasal 4 bagian 1

Metode dan Buku Pelajaran PASAL 4
Metode Mengajar Pemerintahan Orang Tua Harus Menjadi Suatu Bahan Pelajaran.

Pekerjaan orang tua jarang dilaksanakan sebagaimana mestinya.... Para orang tua, sudahkah engkau mempelajari pemerintahan orang tua agar engkau dapat dengan bijaksana mendidik kemauan dan perasaan anak-anakmu? Ajarlah ranting-ranting yang masih muda ini untuk bergantung kepada Allah. Tidaklah cukup bagimu sekedar berkata, Lakukanlah ini, atau, Buatlah itu, dan kemudian sama sekali mengabaikan dan melupakan apa yang telah engkau perintahkan itu, dan anak.anakpun tidak peduli untuk melaksanakan perintahmu itu. Sediakan jalan bagi anakmu untuk menurut perintahmu dengan hati yang senang, ajarlah ranting-ranting yang muda itu bergantung kepada Yesus.... Ajarlah mereka untuk meminta pertolongan kepada Tuhan di dalam perkara-perkara yang kecil dalam kehidupan; untuk menyadari dengan sepenuhnya akan tugas-tugas yang kecil yang harus dilaksanakan; supaya menjadi berguna di dalam rumah tangga. Jikalau kamu tidak mendidik mereka, maka ada satu yang mau untuk mendidiknya, oleh karena setan selalu menunggu-nunggu kesempatan untuk menaburkan benih-benih lalang di dalam hati' Hadapi Tugas dengan Roh yang Tenang dan Hati yang Penuh Kasih. Saudariku, sudahkah Allah mempercayakan kepadamu satu tugas sebagai seorang ibu? . . . Engkau perlu mempelajari metode yang benar dan memperoleh cara-cara untuk mendidik anak-anakmu yang masih kecil, agar supaya mereka dapat memeliharakan jalan Tuhan. Engkau perlu untuk selalu berusaha memperoleh taraf yang tertinggi daripada perkembangan pikiran dan jiwa, agar engkau dapat menghadapi tugas mendidik dan melatih anak-anakmu dengan satu roh yang tenang dan satu hati yang penuh kasih; agar engkau dapat mempengaruhi mereka dengan cita-cita yang suci, dan memperkembangkan di dalam diri mereka suatu kesukaan terhadap perkara-perkara yang jujur, bersih dan suci. Sebagai seorang anak Allah yang rendah hati, belajarlah di dalam sekolah Kristus; berusahalah senantiasa untuk memperbaiki kesanggupanmu, agar engkau dapat melaksanakan pekerjaan yang lengkap dan sempurna di dalam rumah tangga, baik oleh pengajaran dan teladan.2 Pengaruh Suatu Pembawaan yang Tenang dan Lemah Lembut. Sedikit saja orang yang menyadari pengaruh suatu pembawaan hidup yang lemah lembut dan teguh, sekalipun di dalam hal memelihara seorang bayi. Ibu atau pengasuh yang tidak sabar dan pemarah dapat menimbulkan kegelisahan di dalam diri anak yang ada di atas pangkuannya, sedangkan suatu pembawaan yang lemah lembut cenderung untuk menenangkan syaraf anak yang kecil itu.3 Teori-teori Harus Diuji. Mempelajari buku-buku hanyalah memberikan sedikit manfaat, kecuali buah-buah pikiran yang diperolehnya dapat diterapkan di dalam kehidupan yang praktis. Namun demikian usul-usul orang lain yang paling berharga sekalipun janganlah dituruti tanpa dipikirkan dan disaring lebih dulu. Sekaliannya itu boleh jadi tidak akan dapat disesuaikan dengan cara yang sama kepada keadaan dari setiap ibu, atau kepada sifat serta kecenderungan yang tertentu daripada setiap anak yang ada di dalam keluarga. Biarlah ibu mempelajari dengan saksama pengalaman orang lain, perhatian perbedaan antara metode mereka dengan metodenya sendiri, dan dengan teliti menguji cara-cara yang nampaknya amat berguna.4 Metode yang Digunakan Zaman Dulu. Dari sejak zaman dahulu kala orang-orang yang setia di kalangan bangsa Israel telah memberikan perhatian yang dalam terhadap soal pendidikan. Tuhan telah memerintahkan agar anak-anak, bahkan semenjak masa bayinya, harus diajar tentang kebajikan-Nya dan kebesaran-Nya, terutama sebagaimana yang telah dinyatakan di dalam hukum-Nya dan ditunjukkan di dalam sejarah bangsa Israel. Melalui nyanyian dan doa, dan pelajaran-pelajaran dari Kitab Suci, yang disesuaikan kepada pikiran yang baru saja terbuka itu, para bapa dan ibu harus mengajar anak-anak mereka bahwa hukum Allah itu adalah suatu pernyataara tabiat-Nya, dan bahwa apabila mereka menerima prinsip-prinsip daripada hukum itu ke dalam hati mereka, maka peta Allah akan tertanam di dalam pikiran dan jiwa. Baik di dalam sekolah dan rumah tangga, banyak daripada pengajaran itu diberikan secara lisan, tetapi anak-anak muda juga diajar untuk membaca tulisan Ibrani; dan gulungan-gulungan kitab Perjanjian Lama terbuka untuk mereka pelajari.5 Ajarlah dengan Manis Budi dan Kasih. Adalah merupakan pekerjaan khusus daripada para bapa dan ibu untuk mengajar anak-anak mereka dengan manis budi dan kasih. Mereka harus menunjukkan bahwa sebagai orang tua mereka adalah orang-orang yang harus memegang kendali, dan memerintah, dan bukan untuk diperintah oleh anak-anak mereka. Mereka harus mengajarkan bahwa penurutan dituntut dari mereka.6 Roh yang gelisah dengan sendirinya cenderung untuk berbuat yang tidak baik; pikiran yang aktif, jikalau tidak diisi oleh perkara-perkara yang lebih baik, akan memperhatikan apa yang akan diusulkan oleh setan. Anakanak perlu . . . untuk diajar, dituntun di jalan yang selamat, dilindungi dari kejahatan, dimenangkan oleh sifat manis budi, dan diteguhkan dalam perbuatan yang baik.7 Para bapa dan ibu, engkau mempunyai suatu tugas yang khidmat untuk dilaksanakan. Keselamatan kekal daripada anak-anakmu bergantung atas tindakan-tindakan yang engkau lakukan. Bagaimanakah engkau dapat dengan berhasil mendidik anak-anakmu? Bukan dengan marah-marah, karena itu tidak berguna. Berbicaralah kepada anak-anakmu seolah-olah engkau mempunyai kepercayaan di dalam pemikiran mereka. Perlakukan mereka dengan manis budi, lemah lembut, dan dengan kasih. Ceritakan kepada mereka apa yang dikehendaki Allah untuk mereka kerjakan. Katakan kepada mereka bahwa Allah mau agar mereka dididik dan dilatih untuk menjadi orang-orang yang akan bekerja sama dengan Dia. Bilamana engkau melaksanakan bagianmu, maka engkau dapat berharap bahwa Tuhan akan melaksanakan bagian-Nya.8 Ambil Waktu untuk Bertukar Pikiran. Setiap ibu harus mengambil waktu untuk bertukar pikiran dengan anak-anaknya, untuk memperbaiki kesalahan mereka, dan dengan sabar mengajarkan kepada mereka jalan yang benar.9 Lakukan Cara yang Berbeda-beda dalam Mendidik. Sikap yang amat berhati-hati harus dimiliki dalam mendidik anak-anak muda, untuk mengadakan perubahan dalam cara mendidik sedemikian rupa sehingga akan menyebabkan digunakannya kuasa pikiran yang tinggi dan agung itu.... Hanya sedikit saja yang menyadari kebutuhan yang terutama daripada pikiran, dan bagaimana menuntun pikiran yang sedang berkembang, kuasa berpikir dan perasaan yang sedang bertumbuh daripada anak-anak muda itu. Ajarkan Pelajaran-pelajaran yang Pertama di Alam Terbuka. Para ibu, biarkanlah anak-anak kecil bermain di alam terbuka; biarlah mereka mendengarkan nyanyian-nyanyian burung dan belajar akan kasih Allah sebagaimana yang dinyatakan dalam hasil kerja-Nya yang indah itu. Ajarkanlah kepada mereka pelajaran-pelajaran yang sederhana dari buku alam dan perkara-perkara yang ada hubungan dengan semuanya itu; dan apabila pikiran mereka mulai meluas, pelajaran-pelajaran dari buku-buku bisa ditambahkan dan ditanamkan dengan teguh di dalam ingatan mereka." Mengusahakan kebun adalah pekerjaan yang baik bagi anak-anak dan orang muda. Hal itu membawa mereka ke dalam hubungan yang langsung dengan alam dan Allahnya alam. Dan agar supaya mereka memperoleh keuntungan ini, sedapat-dapatnya harus ada, yang berhubungan dengan sekolah kita, taman bunga yang luas dan tanah untuk bertani yang luas. Satu pendidikan di tengah-tengah keadaan lingkungan seperti ini adalah sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah diberikan Allah untuk menjadi pelajaran bagi orang muda.... Kepada anak-anak dan orang muda yang gugup, yang mendapati bahwa pelajaran-pelajaran dari buku itu meletihkan dan sukar untuk diingat, hal ini terutama sekali menguntungkan. Terdapat kesehatan dan kebahagiaan bagi dia di dalam mempelajari alam; dan kesan yang diadakannya tidak akan pudar dari pikirannya, oleh karena sekaliannya itu berhubungan dengan benda yang senantiasa ada di hadapan matanya.12 Jadikan Pelajaran-pelajaran Itu Singkat dan Menarik. Bilamana para orang tua dengan tekun melaksanakan tugas mereka, sambil memberikannya dengan terperinci, dan keterangan demi keterangan, dan menjadikan pelajaran-pelajaran itu singkat dan menarik, dan mengajar mereka bukan hanya oleh pengajaran tetapi juga dengan suri teladan, maka Tuhan akan bekerja sama dengan usaha mereka dan menjadikan mereka sebagai guru-guru yang mantap.l3 "Katakan Itu dengan Sederhana; Seringlah Katakan Itu." Mereka yang mengajar anak-anak harus menjauhkan diri dari pembicaraan yang membosankan. Kata-kata yang singkat dan langsung kepada tujuannya akan memberikan suatu pengaruh yang menggembirakan. Jikalau ada banyak hal yang harus dikatakan, berikan itu dengan singkat tetapi sering diulang-ulangi. Sedikit kata-kata yang menarik sekali-sekali, akan lebih berguna daripada menceritakannya semua dengan sekaligus. Pembicaraan-pembicaraan yang panjang akan membebani pikiran anak-anak yang masih kecil itu Terlalu banyak kata-kata akan menjadikan mereka merasa muak sekalipun terhadap pelajaran-pelajaran rohani, sebagaimana halnya makan terlalu banyak akan membebani perut dan mengurangi selera makan, dan menjadikan mereka muak terhadap makanan. Pikiran manusia bisa dibebani oleh pembicaraan yang terlalu banyak.14 Berikan Dorongan untuk Berpikir Sendiri. Sementara anak-anak dan orang muda memperoleh suatu pengetahuan tentang kenyataan-kenyataan dari para guru dan buku, biarlah mereka belajar untuk menarik pelajaran dan memahami kebenaran itu dengan diri mereka sendiri. Di dalam pekerjaan mereka berkebun, tanyai mereka tentang apa yang telah mereka pelajari dari hal pemeliharaan tanaman itu. Apabila mereka memandang ke suatu pemandangan yang indah, tanyakan kepada mereka mengapa Allah menutupi padang-padang dan hutan dengan aneka ragam warna yang indah. Mengapa tidak semuanya ditutupi oleh warna coklat? Bilamana mereka mengumpulkan bunga-bunga, tuntun mereka untuk berpikir mengapa Ia memeliharakan bagi kita keindahan daripada benda-benda yang dari Eden itu. Ajar mereka untuk memperhatikan bukti-bukti yang ada di mana-mana yang nyata di dalam alam tentang pikiran Allah bagi kita, disesuaikannya secara ajaib akan segala perkara itu kepada kebutuhan dan kebahagiaan kita.15 Kendalikan Kegiatan Masa Kanak-kanak. Para orang tua tidak perlu merasa bahwa adalah perlu menghalangi kegiatan anak-anak mereka, tetapi mereka harus mengerti bahwa adalah perlu untuk menuntun dan melatih mereka dalam arah yang benar dan patut. Dorongan yang aktif ini adalah bagaikan pohon anggur, yang, jikalau tidak dikendalikan, akan merambat ke atas setiap tunggul dan semak-belukar, dan mengikatkan ranting-rantingya kepada benda penopang yang rendah. Jikalau pohon-pohon anggur itu tidak dilatih untuk memperoleh alat penopang yang sepatutnya, maka mereka hanya memboroskan tenaga mereka dengan tidak ada tujuan. Demikian pula halnya dengan anak-anak. Kegiatan mereka harus dituntun dalam arah yang benar. Berikan kepada tangan dan pikiran mereka sesuatu untuk dikerjakan yang akan memperkembangkan mereka dalam usaha jasmani dan pikirani.

No comments:

Post a Comment