Metode dan Buku Pelajaran
PASAL 4
Metode Mengajar
Pemerintahan Orang Tua Harus Menjadi Suatu Bahan Pelajaran.
Pekerjaan
orang tua jarang dilaksanakan sebagaimana mestinya.... Para orang tua,
sudahkah engkau mempelajari pemerintahan orang tua agar engkau dapat
dengan bijaksana mendidik kemauan dan perasaan anak-anakmu? Ajarlah
ranting-ranting yang masih muda ini untuk bergantung kepada Allah.
Tidaklah cukup bagimu sekedar berkata, Lakukanlah ini, atau, Buatlah
itu, dan kemudian sama sekali mengabaikan dan melupakan apa yang telah
engkau perintahkan itu, dan anak.anakpun tidak peduli untuk
melaksanakan perintahmu itu. Sediakan jalan bagi anakmu untuk menurut
perintahmu dengan hati yang senang, ajarlah ranting-ranting yang muda
itu bergantung kepada Yesus.... Ajarlah mereka untuk meminta
pertolongan kepada Tuhan di dalam perkara-perkara yang kecil dalam
kehidupan; untuk menyadari dengan sepenuhnya akan tugas-tugas yang
kecil yang harus dilaksanakan; supaya menjadi berguna di dalam rumah
tangga. Jikalau kamu tidak mendidik mereka, maka ada satu yang mau
untuk mendidiknya, oleh karena setan selalu menunggu-nunggu
kesempatan untuk menaburkan benih-benih lalang di dalam hati'
Hadapi Tugas dengan Roh yang Tenang dan Hati yang Penuh Kasih.
Saudariku, sudahkah Allah mempercayakan kepadamu satu tugas sebagai
seorang ibu? . . . Engkau perlu mempelajari metode yang benar dan
memperoleh cara-cara untuk mendidik anak-anakmu yang masih kecil, agar
supaya mereka dapat memeliharakan jalan Tuhan. Engkau perlu untuk
selalu berusaha memperoleh taraf yang tertinggi daripada perkembangan
pikiran dan jiwa, agar engkau dapat menghadapi tugas mendidik dan
melatih anak-anakmu dengan satu roh yang tenang dan satu hati yang
penuh kasih; agar engkau dapat mempengaruhi mereka dengan cita-cita
yang suci, dan memperkembangkan di dalam diri mereka suatu kesukaan
terhadap perkara-perkara yang jujur, bersih dan suci. Sebagai seorang
anak Allah yang rendah hati, belajarlah di dalam sekolah Kristus;
berusahalah senantiasa untuk memperbaiki kesanggupanmu, agar engkau
dapat melaksanakan pekerjaan yang lengkap dan sempurna di dalam rumah
tangga, baik oleh pengajaran dan teladan.2
Pengaruh Suatu Pembawaan yang Tenang dan Lemah Lembut. Sedikit saja
orang yang menyadari pengaruh suatu pembawaan hidup yang lemah lembut
dan teguh, sekalipun di dalam hal memelihara seorang bayi. Ibu atau
pengasuh yang tidak sabar dan pemarah dapat menimbulkan kegelisahan
di dalam diri anak yang ada di atas pangkuannya, sedangkan suatu
pembawaan yang lemah lembut cenderung untuk menenangkan syaraf anak
yang kecil itu.3
Teori-teori Harus Diuji. Mempelajari buku-buku hanyalah memberikan
sedikit manfaat, kecuali buah-buah pikiran yang diperolehnya dapat
diterapkan di dalam kehidupan yang praktis. Namun demikian usul-usul
orang lain yang paling berharga sekalipun janganlah dituruti tanpa
dipikirkan dan disaring lebih dulu. Sekaliannya itu boleh jadi tidak
akan dapat disesuaikan dengan cara yang sama kepada keadaan dari setiap
ibu, atau kepada sifat serta kecenderungan yang tertentu daripada
setiap anak yang ada di dalam keluarga. Biarlah ibu mempelajari dengan
saksama pengalaman orang lain, perhatian perbedaan antara metode
mereka dengan metodenya sendiri, dan dengan teliti menguji cara-cara
yang nampaknya amat berguna.4
Metode yang Digunakan Zaman Dulu. Dari sejak zaman dahulu kala
orang-orang yang setia di kalangan bangsa Israel telah memberikan
perhatian yang dalam terhadap soal pendidikan. Tuhan telah
memerintahkan agar anak-anak, bahkan semenjak masa bayinya, harus
diajar tentang kebajikan-Nya dan kebesaran-Nya, terutama sebagaimana
yang telah dinyatakan di dalam hukum-Nya dan ditunjukkan di dalam
sejarah bangsa Israel. Melalui nyanyian dan doa, dan
pelajaran-pelajaran dari Kitab Suci, yang disesuaikan kepada pikiran
yang baru saja terbuka itu, para bapa dan ibu harus mengajar anak-anak
mereka bahwa hukum Allah itu adalah suatu pernyataara tabiat-Nya, dan
bahwa apabila mereka menerima prinsip-prinsip daripada hukum itu ke
dalam hati mereka, maka peta Allah akan tertanam di dalam pikiran dan
jiwa. Baik di dalam sekolah dan rumah tangga, banyak daripada
pengajaran itu diberikan secara lisan, tetapi anak-anak muda juga
diajar untuk membaca tulisan Ibrani; dan gulungan-gulungan kitab
Perjanjian Lama terbuka untuk mereka pelajari.5
Ajarlah dengan Manis Budi dan Kasih. Adalah merupakan pekerjaan khusus
daripada para bapa dan ibu untuk mengajar anak-anak mereka dengan manis
budi dan kasih. Mereka harus menunjukkan bahwa sebagai orang tua mereka
adalah orang-orang yang harus memegang kendali, dan memerintah, dan
bukan untuk diperintah oleh anak-anak mereka. Mereka harus mengajarkan
bahwa penurutan dituntut dari mereka.6
Roh yang gelisah dengan sendirinya cenderung untuk berbuat yang tidak
baik; pikiran yang aktif, jikalau tidak diisi oleh perkara-perkara
yang lebih baik, akan memperhatikan apa yang akan diusulkan oleh setan.
Anakanak perlu . . . untuk diajar, dituntun di jalan yang selamat,
dilindungi dari kejahatan, dimenangkan oleh sifat manis budi, dan
diteguhkan dalam perbuatan yang baik.7
Para bapa dan ibu, engkau mempunyai suatu tugas yang khidmat untuk
dilaksanakan. Keselamatan kekal daripada anak-anakmu bergantung atas
tindakan-tindakan yang engkau lakukan. Bagaimanakah engkau dapat
dengan berhasil mendidik anak-anakmu? Bukan dengan marah-marah,
karena itu tidak berguna. Berbicaralah kepada anak-anakmu seolah-olah
engkau mempunyai kepercayaan di dalam pemikiran mereka. Perlakukan
mereka dengan manis budi, lemah lembut, dan dengan kasih. Ceritakan
kepada mereka apa yang dikehendaki Allah untuk mereka kerjakan.
Katakan kepada mereka bahwa Allah mau agar mereka dididik dan dilatih
untuk menjadi orang-orang yang akan bekerja sama dengan Dia. Bilamana
engkau melaksanakan bagianmu, maka engkau dapat berharap bahwa Tuhan
akan melaksanakan bagian-Nya.8
Ambil Waktu untuk Bertukar Pikiran. Setiap ibu harus mengambil waktu
untuk bertukar pikiran dengan anak-anaknya, untuk memperbaiki
kesalahan mereka, dan dengan sabar mengajarkan kepada mereka jalan
yang benar.9
Lakukan Cara yang Berbeda-beda dalam Mendidik. Sikap yang amat
berhati-hati harus dimiliki dalam mendidik anak-anak muda, untuk
mengadakan perubahan dalam cara mendidik sedemikian rupa sehingga akan
menyebabkan digunakannya kuasa pikiran yang tinggi dan agung itu....
Hanya sedikit saja yang menyadari kebutuhan yang terutama daripada
pikiran, dan bagaimana menuntun pikiran yang sedang berkembang, kuasa
berpikir dan perasaan yang sedang bertumbuh daripada anak-anak muda
itu.
Ajarkan Pelajaran-pelajaran yang Pertama di Alam Terbuka. Para ibu,
biarkanlah anak-anak kecil bermain di alam terbuka; biarlah mereka
mendengarkan nyanyian-nyanyian burung dan belajar akan kasih Allah
sebagaimana yang dinyatakan dalam hasil kerja-Nya yang indah itu.
Ajarkanlah kepada mereka pelajaran-pelajaran yang sederhana dari buku
alam dan perkara-perkara yang ada hubungan dengan semuanya itu; dan
apabila pikiran mereka mulai meluas, pelajaran-pelajaran dari
buku-buku bisa ditambahkan dan ditanamkan dengan teguh di dalam
ingatan mereka."
Mengusahakan kebun adalah pekerjaan yang baik bagi anak-anak dan orang
muda. Hal itu membawa mereka ke dalam hubungan yang langsung dengan
alam dan Allahnya alam. Dan agar supaya mereka memperoleh keuntungan
ini, sedapat-dapatnya harus ada, yang berhubungan dengan sekolah kita,
taman bunga yang luas dan tanah untuk bertani yang luas.
Satu pendidikan di tengah-tengah keadaan lingkungan seperti ini adalah
sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang telah diberikan Allah untuk
menjadi pelajaran bagi orang muda....
Kepada anak-anak dan orang muda yang gugup, yang mendapati bahwa
pelajaran-pelajaran dari buku itu meletihkan dan sukar untuk diingat,
hal ini terutama sekali menguntungkan. Terdapat kesehatan dan
kebahagiaan bagi dia di dalam mempelajari alam; dan kesan yang
diadakannya tidak akan pudar dari pikirannya, oleh karena sekaliannya
itu berhubungan dengan benda yang senantiasa ada di hadapan matanya.12
Jadikan Pelajaran-pelajaran Itu Singkat dan Menarik. Bilamana para
orang tua dengan tekun melaksanakan tugas mereka, sambil memberikannya
dengan terperinci, dan keterangan demi keterangan, dan menjadikan
pelajaran-pelajaran itu singkat dan menarik, dan mengajar mereka bukan
hanya oleh pengajaran tetapi juga dengan suri teladan, maka Tuhan akan
bekerja sama dengan usaha mereka dan menjadikan mereka sebagai
guru-guru yang mantap.l3
"Katakan Itu dengan Sederhana; Seringlah Katakan Itu." Mereka yang
mengajar anak-anak harus menjauhkan diri dari pembicaraan yang
membosankan. Kata-kata yang singkat dan langsung kepada tujuannya akan
memberikan suatu pengaruh yang menggembirakan. Jikalau ada banyak hal
yang harus dikatakan, berikan itu dengan singkat tetapi sering
diulang-ulangi. Sedikit kata-kata yang menarik sekali-sekali, akan
lebih berguna daripada menceritakannya semua dengan sekaligus.
Pembicaraan-pembicaraan yang panjang akan membebani pikiran anak-anak
yang masih kecil itu Terlalu banyak kata-kata akan menjadikan mereka
merasa muak sekalipun terhadap pelajaran-pelajaran rohani,
sebagaimana halnya makan terlalu banyak akan membebani perut dan
mengurangi selera makan, dan menjadikan mereka muak terhadap makanan.
Pikiran manusia bisa dibebani oleh pembicaraan yang terlalu banyak.14
Berikan Dorongan untuk Berpikir Sendiri. Sementara anak-anak dan orang
muda memperoleh suatu pengetahuan tentang kenyataan-kenyataan dari
para guru dan buku, biarlah mereka belajar untuk menarik pelajaran dan
memahami kebenaran itu dengan diri mereka sendiri. Di dalam pekerjaan
mereka berkebun, tanyai mereka tentang apa yang telah mereka pelajari
dari hal pemeliharaan tanaman itu. Apabila mereka memandang ke suatu
pemandangan yang indah, tanyakan kepada mereka mengapa Allah menutupi
padang-padang dan hutan dengan aneka ragam warna yang indah. Mengapa
tidak semuanya ditutupi oleh warna coklat? Bilamana mereka
mengumpulkan bunga-bunga, tuntun mereka untuk berpikir mengapa Ia
memeliharakan bagi kita keindahan daripada benda-benda yang dari Eden
itu. Ajar mereka untuk memperhatikan bukti-bukti yang ada di mana-mana
yang nyata di dalam alam tentang pikiran Allah bagi kita,
disesuaikannya secara ajaib akan segala perkara itu kepada kebutuhan
dan kebahagiaan kita.15 Kendalikan Kegiatan Masa Kanak-kanak. Para
orang tua tidak perlu merasa bahwa adalah perlu menghalangi kegiatan
anak-anak mereka, tetapi mereka harus mengerti bahwa adalah perlu
untuk menuntun dan melatih mereka dalam arah yang benar dan patut.
Dorongan yang aktif ini adalah bagaikan pohon anggur, yang, jikalau
tidak dikendalikan, akan merambat ke atas setiap tunggul dan
semak-belukar, dan mengikatkan ranting-rantingya kepada benda
penopang yang rendah. Jikalau pohon-pohon anggur itu tidak dilatih
untuk memperoleh alat penopang yang sepatutnya, maka mereka hanya
memboroskan tenaga mereka dengan tidak ada tujuan. Demikian pula
halnya dengan anak-anak. Kegiatan mereka harus dituntun dalam arah
yang benar. Berikan kepada tangan dan pikiran mereka sesuatu untuk
dikerjakan yang akan memperkembangkan mereka dalam usaha jasmani dan
pikirani.
No comments:
Post a Comment